0
Anda pasti pernah mengalami gangguan pada saluran pencernaan setelah mengkonsumsi makanan??? apabila anda pernah merasakannya berarti itu salah satu gejala penyakit yang disebabkan oleh aktifitas bakteri salmonella. Lalu apakah hubungannya dengan makanan??? Sebelumnya alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu mengenal lebih jauh bakteri salmonella dan bagaimana aktifitasnya sehingga mengganggu sistem pencernaan kita. image Pada dasarnya bakteri yang satu ini  paling banyak dijumpai pada makanan, bakteri salmonella ini adalah bagian dari genus enterobakteria gram-negatif yang  berbentuk seperti batang kurus. Bakteri salmonella inilah yang menjadi pemicu dari sejumlah penyakit seperti foodborne, tifoid, paratifoid, diare, dll. bakteri salmonella ini akan bergerak dengan leluasa dan dilanjutkan dengan menghasilkan hydrogen sulfide yang beracun. Nama “salmonella” ini terdengar sangat cantik bertolak belakang dengan aslinya. Gejala Awal Pada Serangan Salmonella adalah gastroenteritis, beberapa spesies dari Salmonella juga dapat menimbulkan gejala penyakit lainnya. Misalnya demam enterik seperti demam tifoid dan demam paratifoid, serta infeksi lokal. Kuman yang telah masuk kedalam  peredaran darah yang pertama berlangsung singkat, terjadi 24-72 jam setelah kuman masuk, meskipun belum menimbulkan gejala tetapi telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang dan ginjal. Pada akhir masa inkubasi 5 - 9 hari kuman kembali masuk ke aliran darah (kedua kali) di mana terjadi pelepasan endoktoksin menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan gejala demam typhoid. Rata rata masa inkubasi antara 4 sampe 12 hari.

Patogenesis

Habitat bakteri salmonella adalah di dalam alat pencernaan manusia, hewan, dan bangsa burung. Oleh karena itu ketika kita tertular, Salmonella akan berkambang biak di dalam alat pencernaan penderita, sehingga terjadi radang usus (enteritis). Radang usus serta penghancuran lamina propria alat  pencernaan oleh penyusupan (proliferasi) salmonella inilah yang menimbulkan diare dan typhus, karena salmonella menghasilkan racun yang disebut cytotoxin dan enterotoxin (Dharmojono, 2001). Salmonella mungkin terdapat pada makanan dalam jumlah tinggi, tetapi tidak selalu menimbulkan perubahan-perubahan. Ketika salmonella di dalam tubuh penderita maka salmonella akan menginvasi mukosa usus halus, berkembangbiak di sel epitel dan menghasilkan toxin yang akan menyebabkan reaksi radang dan akumulasi cairan di dalam usus. Kemampuan salmonella untuk menginvasi dan merusak sel berkaitan dengan diproduksinya thermostable cytotoxic factor. Salmonella ada di dalam sel epitel akan memperbanyak diri dan menghasilkan thermolabile enterotoxin yang secara langsung mempengaruhi sekresi air dan elektrolit (Ray, 2001). Fakta Manfaat Cacing Tanah Untuk Mengobati Diare dan Typhus Pada jaman nenek moyang kita, penyakit ini sebenarnya sudah ada dan mulai menjangkiti manusia. Namun pada saat itu belum ada penelitian tentang penyakit apa itu sebenarnya dikarenakan keterbatasan pengetahuan mereka, entah dari mana muncul nya ide menggunakan cacing tanah sebagai obat untuk penyakit yang kita kenal dengan typhus dan diare, tetapi pada kenyataannya cacing tanah mampu menyelesaikan masalah tsb dengan bekerja ganda membunuh bakteri salmonella dan menurunkan demam typhoid . lalu bagaimana cara kerja antibakteri pada cacing tanah baca pada postingan : manfaat cacing tanah untuk kesehatan Pada umunnya penderita typhus akan di berikan antibiotik antara lain Cloramphenicol dan Tiamphenicol ( meskipun ada beberapa species yang sudah resisten atau kebal terhadap antibiotik diatas )

Post a Comment

 
Top